Coba bayangkan ada suatu aquarium yang di dalamnya ada banyak sekali ikan-ikan, dihiasi berbagai macam tumbuhan dan karang. Terlihat indah dan sangat menarik dengan berbagai macam ikan di dalamnya, namun ada yang terlewat di dalam aquarium itu, ternyata tidak ada air. Bagaimana bisa hidup berbagai makhluk hidup di dalam sana yang notabene sangat membutuhkan air untuk hidup? Ya itu lah sedikit analogi atau gambaran tentang pergerakan mahasiswa tanpa sebuah literasi, ya gerakan tak akan hilang tanpa literasi, tapi ruh-ruh intelektual itu akan runtuh di waktu itu juga ketika literasi tak dibawa pada medan pengabdian. Tujuan-tujuan mulia akan tersisih dengan reaksi-reaksi spontan yang kadang jauh dari solusi.

Kembali pada tema, kampus sangat bertanggungjawab atas apa yang terjadi di dunia literasi kampus, karena kampus bertugas menjadikan mahasiswanya menjadi manusia yang progresif, efektif, kreatif dan menyikapi/mencari solusi pada masalah di dunia khususnya akademik. Namun, sekarang ini kata literasi mungkin asing di kuping para mahasiswa, yang paham dan tahu hanya mahasiswa-mahasiswa yang jurusannya bergulat dalam dunia baca dan tulis. Hal ini adalah bentuk kegagalan kampus meimplikasikan visi dan misinya. Syahdan ini yang terjadi malah keadaan terbalik, yaitu nirliterasi, kondisi dimana budaya di suatu tempat jauh dari kegiatan baca tulis dan meningkatkan suatu pengetahuan, akibatnya yang seharusnya kampus tempat mencari “Agen Of Change” atau pun “Iron Stock” namun berubah tak ada lagi yang bisa diharapkan. Golongan nirliterasi ini pada umumnya itu tidak akan mampu mengambil sebuah keputusan politis apalagi tindakan.

Ada satu syair yang patut direnungi “apa yang mau ditulis kalau tak membaca? Batas-batas tulisan kita adalah apa-apa yang kita baca”. Ya semua tulisan dan apa yang kita bicarakan adalah pengetahuan-pengetahuan yang kita dapat dari membaca, dengan membaca kita dapat membuka segudang cakrawala dan mampu memahami dengan kritis, jika tak membaca maka anda tidak akan kemana-mana. Namun membaca seperti apa yang berkaitan dengan dunia mahasiswa/ kampus yaitu membaca yang tak hanya mencari makna pada kalimat-kalimat pada buku, namun bisa mengaitkan makna itu dengan kondisi sosial di lingkungan lalu mendapatkan solusinya. Go reading.

Menulis adalah kegiatan yang berkaitan erat dengan membaca, karena menulis adalah memproduksi kata-kata dan pengetahuan yang didapat pada saat membaca. Dengan menulis Anda akan menemukan kebebasan kongnif dalam merekayasa apa yang kita rasakan dengan bebas tanpa paksaan dari siapapun, dalam dunia kampus yaitu mengembangkan suatu tulisan ilmiah yang bermanfaat untuk orang banyak. Dengan mengembangkan dunia literasi Perguruan Tinggi tak perlu susah-susah mencari dana atau menekan agar kampusnya berada dalam peringkat atas kampus unggulan, hanya dengan literasi semua itu akan otomatis bergerak, karena itulah kisi-kisi kampus berstandar dunia.

Di setiap sudutnya berisi lingkaran-lingkaran diskusi, di bawah pohon ringdangnya ada yang membedah buku dan di setiap lorong-lorong gedung jiwa-jiwa intelektual tercium. Jadi, pertama, bangun fasilitas terbaik untuk membaca, yaitu ruang perpustakaan agar ruang-ruang mencari informasi dan ilmu pengetahuan berjalan dengan baik karena itulah para pelaku literasi berkumpul, jangan bangun gedung mulu ya, lalu membangun suatu demokrasi kebebasan dalam akademik seluas-luasnya tanpa ada tekanan nanti pada apa yang akan ditulis, ruang-ruang itu harus dijaga jauh dari ruang pasar bebas/industri (uang) dan juga terapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kelancaran membangun budaya-budaya literasi.

Sudah saatnya kampus menjadi suara-suara harapan yang siap dicanangkan dengan nyata. Mari bangun kembali budaya ini dengan efektif karena tak ada bangsa maju tanpa tingginya minat anak bangsa terhadap literasi. Semua bisa memulai dari hal terkecil dengan membaca hal-hal yang baik dan berkualitas. Karena bangsa ini pun pernah punya catatan literasi yang mengguncang dunia bahkan bangsa ini merdeka lewat suara-suara dan tulisan-tulisan.

Oleh: Danu Rizky Fadilla (FT UNJ)

Categorized in: