Sesuai dengan julukannya sebagai kampus intelektual, Universitas Negeri Jakarta adalah kampus pendidikan yang melahirkan pendidik yang akan selalu di kenang nusa dan bangsa. Karena mahasiswa lulusan kampus ini 98% kemungkinan akan menjadi seorang pendidik. Kampus yang baik akan melahirkan mahasiswa yang baik pula, semua itu tidak luput dari apa yang diperoleh dan dipelajari mahasiswa di kampus intelektual ini. Mulai dari sosialisasi, interaksi, bahkan hitungan yang mengintegralkan pikiran.
Teknologi dan fasilitas di kampus intelektual ini harus memadai, tetapi tidak sedikit mahasiswa yang berkeluh kesah atas fasilitas yang didapat. Seperti ruangan kuliah, praktikum hingga perpustakaan. Misalnya, laboratorium fisika serta peralatan yang digunakan untuk praktikum masih jauh dari apa yang diharapkan. Karena untuk mendapatkan hasil yang akurat dalam praktikum harus disertai dengan peralatan yang dikatakan lumayan bagus. Kemudian ruangan kelas perkuliahan,meskipun sekarang sudah ada gedung baru tetapi awal-awal perkuliahan masih ada rebutan kelas, susah mencari ruangan dikarenakan banyak yang tidak sesuai jadwal. Lika-liku ini selalu terjadi dan dialami selama pergantian semester.
Perpustakaan memang hal pertama yang disukai mahasiswa, tidak terkecuali mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Meskipun mahasiswa tingkat akhir sudah jarang kekampus tetapi rata-rata kebanyakan mahasiswa yang berkutik di meja perpustakaan. Yang pernah saya telusuri, yaitu perpustakaan pusat yang berada di dekat gedung IDB dan perpustakaan FMIPA.
Tujuan utama yang dicari mahasiswa adalah buku,buku yang disarankan dosen untuk referensi perkuliahan tersebut. Sangat disayangkan ketika buku yang diinginkan tidak ada di perpustakaan dikarenakan buku nya sangat minim baik buku jurusan maupun lainnya. Berbicara tentang perpustakaan tidak luput dari kartu perpustakaan. Kartu perpustakaan memang wajib dimiliki oleh seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta untuk bisa meminjam buku-buku yang diinginkan.
Membahas perpustakaan berarti membahas tentang buku, ilmu, dan kartu perpustakaan. Beda halnya dengan perpustakaan pusat kampus intelektual ini, perpustakaan di fakultas pun menyediakan buku-buku yang terbilang lumayan banyak. Tetapi proses kartu perpustakaan yang dijanjikan tak kunjung selesai.
Meskipun diperbolehkan meminjam dua buku tanpa kartu tetapi sering kali terjadi kesalahan dalam pengembaliannya, karena proses pengembaliannya yang lama sehingga ada data peminjaman dan pengembalian buku yang tidak konkret. Buku memang pedoman semua orang untuk menambah wawasan,buku bak sejatinya cakrawala dunia. Hal tersebut yang menjadikan mahasiswa berprestasi di kampus intelektual ini. Peran dosen juga hal yang utama dalam mengembangkan karakter dan pikiran mahasiswa sebagai contoh dan dorongan belajar.
Untuk menjadikan kampus intelektual yang dapat dikenal baik di dalam maupun di luar negeri harus dimulai dari mahasiswa, lingkungan kampus, dan tidak luput juga dari fasilitas dan akademik kampus tersebut.
Oleh: Ramadhani Putri Melati (Pendidikan Fisika UNJ Angkatan 2015)
Tulisan ini dipersembahkan untuk Pesta Literasi yang diselenggarakan oleh UNJKita.