UNJKita.com – 19 April 2017 adalah salah satu hari yang bersejarah bagi kota Jakarta. Pada hari itu, Pilkada Jakarta terselenggara untuk kesekian kalinya. Bahkan lebih spesial lagi karena telah memasuki putaran kedua. Pada putaran kedua ini, dua pasangan calon yang berhasil melaju dan siap bertarung lagi adalah pasangan calon nomor urut 2 yaitu Ir. Basuki Tjahaja Purnama M.M dan H Djarot Saiful Hidayat serta pasangan calon nomor urut 3 yaitu Anies Rasyid Baswedan Ph.D dan Sandiaga Salahuddin Uno MBA. Kedua pasangan tersebut berhasil melaju ke putaran kedua setelah di putaran pertama tidak ada yg mendapatkan suara 50% +1.
Meskipun Hasil Resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Dki Jakarta, hasil berbagai survei Quick Count maupun hasil Real Count versi Form C1 sudah terlihat dimana mana, dan semua hasil dari Quick Count maupun Real Count tersebut menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 3 unggul dari pasangan calon nomor urut 2 yang notabene adalah Petahana.
Baca Juga : Hasil Rekapitulasi Suara Form C1, Anies-Sandi Ungguli Ahok-Djarot
Padahal pada putaran pertama, pasangan calon nomor urut 2 unggul dari pasangan calon nomor urut 3. Hal ini menarik perhatian kami untuk mencari informasi dan mencari faktor-faktor apa saja yang membuat pasangan calon nomor urut 3 bisa unggul pada putaran kedua ini, berikut analisis menurut kami, disimak ya Sobat UNJKita!
1. Keunggulan dan Penawaran Program Kerja
Disini tidak berarti kami mengatakan bahwa Program yang ditawarkan pasangan calon nomor urut 2 tidak bagus, namun menurut kami, program yang ditawarkan Pak Anies dan Pak Sandi lebih terbarukan atau lebih berinovasi untuk seluruh warga Jakarta. Seperti program OK OCE dan KJP Plus. Program Tersebut memang tercipta dari keahlian kedua figur yang menjadi Calon nomer 3, Pak Anies adalah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan secara otomatis beliau sudah faham apa permasalahan di jakarta dari sektor Pendidikan. Meskipun bukan lulusan dari jurusan kependidikan, beliau memiliki gagasan yang luar biasa terkait pendidikan. Salah satunya program yang dulu beliau jalankan yakni “Gerakan Indonesia Mengajar”.
KJP Plus diyakini ini akan meningkatkan fungsi dari KJP yang mana akan berlaku untuk semua anak usia sekolah, baik yang bersekolah maupun tidak. Lalu Pak Sandiaga Uno adalah Seorang Wirausahawan Sukses,dengan predikat tersebut program OK OCE ini dinilai mampu beliau realisasikan bersama tim nya untuk menciptakan 200.000 Wirausaha baru yang mampu mengatasi permasalahan Jakarta seperti pengangguran dan kemiskinan, Kita doakan ya Sob! .
2. Figur Dari Tim Sukses.
Kita ketahui bersama, baik pasangan calon nomor urut 2 maupun pasangan calon nomor urut 3 memiliki tim sukses dari figur-figur yang berkualitas dan terkenal. Sebut saja Grup band Slank, Ruhut Sitompul, Ernest Prakasa dan bahkan Sophia Latjuba yang menjadi salah satu Jubir bagi pasangan calon nomor 2. Sementara Rhoma Irama, Raffi Ahmad, Hary Tanoesoedibjo, Neno Warisman, Ahmad Dhani, sampai Pandji Pragiwaksono yang juga menjadi salah satu jubir bagi pasangan calon nomor 3.
Figur-figur tersebut memberikan dukungan secara Langsung maupun melewati media sosial. Secara tidak langsung menambah dukungan bagi pasangan calon. Salah satu keunggulan dari tim sukses nomor urut 3 adalah Pandji Pragiwaksono, Komika ini memang bukan ahli dibidang Politik, namun cukup banyak anak muda yang mengagumi idealisme beliau tentang Nasionalisme. Sering kali beliau melakukan tour standup Comedy nya membawakan tema persatuan tersebut, dan itu jelas membuat dukungan untuk pasangan Calon nomor urut 3 bertambah dari warga Jakarta yang menginginkan Persatuan tersebut.
3. Berpindahnya Suara Dari Pendukung Paslon No.1.
Pasangan calon no.urut 1 yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada putaran pertama pasangan tersebut memang hanya mendapatkan sekitar 17% suara dari warga Jakarta, namun 17% tersebut sudah cukup untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2 maupun 3.
Besar kemungkinan Mayoritas pendukung pasangan calon nomor 1 berpindah ke pasangan Anies-Sandi. Alasan utama nya adalah kesamaan dalam menginginkan perubahan di Jakarta lewat munculnya Gubernur baru, Alhasil pasangan Anies-Sandi pun melonjak total suaranya dalam Quick Count maupun Real Count versi Form C1.
4. Tegas Menolak Reklamasi.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Reklamasi yang notabene adalah proyek sang petahana banyak menuai Pro dan Kontra. Namun proyek ini pun masih banyak permasalahannya, dan bahkan ada beberapa pulau yang diberhentikan Proyeknya berdasarkan keputusan PTUN. Dan bahkan mahasiswa-mahasiswa sudah banyak yang menolak Reklamasi tersebut melalui Aksi-aksinya. Ini jelas memojokkan pasangan Ahok-Djarot (Nomor urut 2) sehingga dengan mudah pasangan Anies-Sandi mendulang suara dari keberpihakannya kepada rakyat yang menolak reklamasi tersebut.
5. Status Terdakwa Petahana.
Status Terdakwa memang mengganggu buat pak Ahok, selain harus menjalani Proses sidang berkali-kali yang pasti melelahkan, itu juga menghambat waktu beliau untuk menjalankan Kampanye. Meskipun belum pasti dipastikan sebagaai tersangka, namun jelas beberapa Masyarakat Dki Jakarta pun tidak menginginkan gubernur dengan status Terdakwa karena Gubernur Dki Jakarta harus segera mengerjakan proyek – proyek jangka panjangnya, tentunya itu akan lebih efektif dikerjakan oleh Gubernur yang tidak menjalankan sidang tiap minggunya.
Mungkin hanya itu yang bisa tim redaksi berikan kepada sobat Unjkita, itu merupakan Analisis maupun opini pribadi dari penulis, benar ataupun salahnya bisa silahkan sobat UNJKita nilai masing-masing. Mari sama-sama kita berdoa supaya DKI Jakarta akan lebih baik kedepan nya, dan Pasangan Anies-Sandi bisa menuntaskan Janji – janji maupun Gagasan -Gagasan nya.