Hi sobat UNJKita.com! Kali ini ada tulisan spesial dari adik mahasiswa baru kita lho, Yunita Dwi Setiowati, Fakultas Ekonomi angkatan 2016.  Ia menulis tentang kebanggaannya bisa menjadi bagian dari mahasiswa UNJ. Semoga semangatnya ini bisa menular untuk kita semua. Mari berbangga menjadi mahasiswa UNJ 🙂 Kami tunggu prestasi-prestasimu untuk kampus kita tercinta!

 

Menjadi mahasiswa di suatu perguruan tinggi negeri (PTN) adalah mimpi semua orang. Mengapa tidak? Bayangkan saja jumlah pendaftar untuk dapat dapat berkuliah di PTN mencapai ribuan orang sedangkan yang diterima hanya segelintiran orang saja atau hanya sekitar berapa persennya saja. Dengan banyaknya pendaftar ini banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan PTN yang diinginkan. Beberapa orang bahkan merelakan waktu, uang, dan tenaganya untuk bisa meraih mimpinya bisa berkuliah di PTN yang diinginkan.

PTN sendiri memiliki beberapa jalur untuk bisa masuk ke PTN tersebut, salah satunya yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Di tahun 2016 ini pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mencapai 645.202 pendaftar dan hanya 115.178 siswa atau sekitar 17,85 persen yang diterima. Jalur SNMPTN ini bisa dibilang jalur favorite. Kenapa sih dibilang favorite? Yap, karena jalur ini hanya menggunakan nilai raport semester 1 sampai semester 5 tanpa harus mengikuti test lagi. Eitssss!! Tapi tidak semudah itu loh, untuk bisa masuk PTN melalui jalur ini butuh seleksi yang sangat ketat yang dilakukan oleh panitia SNMPTN.

Pada hari Senin, 9 Mei 2016 yang lalu pengumuman SNMPTN telah diumumkan. Alhamdulilah, saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari 115.178 siswa yang diterima dari banyaknya pendaftar. Saya adalah seorang siswi dari salah satu SMKN di Jakarta. Menurut beberapa survei, kemungkinan siswa SMK diterima melalui jalur ini sangatlah kecil. Salah satu survei menjelaskan pada penerimaan SNMPTN 2015 hanya sekitar 1% peserta SMK yang diterima melalui jalur SNMPTN ini. Bahkan faktanya pada tahun lalu tidak lebih dari 5 orang kakak kelas di sekolah saya yang diterima melalui jalur ini. Yap, salah satu cara mempercayai ketidakmungkinan itu adalah meyakinkan bahwa itu mungkin. Nothing impossible!

Diterima di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) prodi Pendidikan Ekonomi adalah mimpi saya sejak dulu. Pada SNMPTN 2016 ini, UNJ menduduki peringkat ke 3 dengan tingkat keketatan penerimaan yang sangat tinggi. Ketidakmungkinan yang saya rasakan dulu, sekarang terjawab dengan kata MUNGKIN. Saya benar-benar bersyukur atas nikmat-Nya yang telah diberikan kepada saya. UNJ bukan lagi hanya sekadar mimpi bagi saya tetapi sudah menjadi nyata.

Memiliki mimpi sebagai seorang guru menjadi alasan mengapa saya memilih UNJ. Ya, UNJ bisa dibilang kampusnya para guru lho! Dari kampus inilah banyak guru-guru berkualitas dihasilkan. Menurut pengalaman saya menjadi seorang siswa, guru-guru yang berasal dari UNJ memiliki beberapa perbedaan tersendiri. Salah-satunya guru-guru yang dihasilkan dari UNJ ini memiliki tingkat kualitas yang sangat bagus dalam mendidik murid-muridnya. Mereka mempunyai gaya tersendiri dalam mendidik sehingga anak muridnya lebih mudah mengerti apa yang telah diajarkan.

Baca juga: 6 Keunggulan Menjadi Guru Jebolan UNJ

Guru yang berkualitas akan menandakan berkualitasnya pendidikan di suatu negara. Berkualitasnya pendidikan suatu negara nantinya akan menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas. Sehingga generasi-generasi yang berkualitas nantinya akan membawa perubahan yang lebih baik untuk negaranya. Jadi, guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia yang secara tidak langsung guru merupakan hal utama dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. UNJ merupakan kampusnya pencetak guru-guru berkualitas dan secara tidak langsung UNJ turut serta dalam membawa perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Saya berharap setelah lulus dari UNJ ini saya akan menjadi guru yang berkualitas sehingga akan turut serta dalam memajukan Indonesia. Saya bangga menjadi mahasiswa UNJ!

Oleh: Yunita Dwi Setiowati (Fakultas Ekonomi Angkatan 2016)

Categorized in: